Semenjak SMA saya tidak pernah berfikir ketika saya lulus akan kerja dimana saya nanti, yang saya hanya rencanakan saat itu ialah bahwa lulus SMA ada beberapa step-step yang harus saya jalani. Walaupun realitanya tidak sesuai dengan apa yang direncanakan setidaknya beberapa opsi saya lakukan saat itu. Sampai saya harus bekerja di dunia IT saat ini. Dampaknya sangat terasa sekarang. Padahal Teman-temanku yang dulu di SMA pintar, begitu giat belajar dan lain-lain, sekarang malah pusing mau kemana dan mau apa? kenapa bisa begitu yah? Ternyata eh ternyata aku mencoba untuk mencari tahu alasan yang membuat ia sampai saat ini masih malang melintang bagai kupu-kupu terbang diatas awan (heheh). Mereka tidak mempunyai planning dan impian yang besar itu jawabannya. Karena yang mereka lakukan saat SMA hanya jangka pendek saja, mungkin yang ia pikirkan saat itu ialah seorang pelajar hanyalah belajar, terlebih kelas tiga detik-detik menjelang UN. So what ? memangnya ada apa dengan pelajar, padahal banyak hal baru yang bisa laukukan saat itu. Memangnya ada apa dengan detik-detik menjelang UN? bukankah ujian memang yang ditunggu selama kita belajar di sekolah.
Ini pengalaman yang sekarang saya rasakan, ketika lulus SMA teman-teman saya harus melamar kesana kesini sedangkan saya hanya sekedar mengirim CV itupun di rekomendasikan oleh mas kika (kakak asuh saya) dan akhirnya saya diterima di PT. Tunas Univind yang bergerak di bidang hosting dan domain serta web devploment. Lanjut lagi, setelah diterima dikerjaan itu, aku kabarkan setidaknya ke teman-teman SMA , hal pertama respon dari mereka ialah" Ada kerjaan gak buat gue?" em sebel banget dah denger kata-kata itu. Bukan saya sombong atau tidak mau mebantu, tetapi coba anda pikirkan keberhasilan sebenarnya ada di tangan anda sendiri, bukan di tangan orang lain. Sejak SMA aku sering sekali beradaptasi dengan komputer walaupun masih novice ataupun sekedar blogging dan baca serta membantu guru untuk keperluannya. Ternyata sadar atau tidak dari keahlian yang kita punya, dari kesenangan yang kita jalani ternyata itu adalah tahapan dan injakan untuk merakit masa depan itu.Jadi selagi anda senang dengan keahlian anda maka lakukanlah, dan ingat keberhasilan yang anda impikan takkan berhasil tanpa usaha yang anda jalankan.
Berbicara tentang ukhuwah teringat pula sebuah kejadian segerombolan anak sekolah yang pada hari itu akan tawuran dengan sekolah lain. Pada saat anak sekolah itu berkumpul di suatu tempat tidak banyak kata yang mereka lontarkan, malah locehan dan seda gurau yang ia keluarkan satu sama lain. Namun ketika beberapa jam kemudia anak sekolah lain dating menghampiri anak sekolah yang memang sejak saat itu sudah menunggu dan berkumpul disuatu tempat. Terjadilah perkelahian luar biasa, lemparan batu disana sini , bahkan ada yang memegang senjata tajam untuk memastikan baris mereka menang dan mendapat predikat sekolah jagoan. Ketika tawuran terjadi salah satu sekolah kalah dan lari terlonta-lonta, namun ada salah satu anak yang memertahankan barisan ketika temannya-temannya berlarian untuk menyelamatkan diri. Melihat kejadian itu teman-temannya yang berlarian kembali ke barisan depan dan memastikan untuk temannya selamat atas pertempuran untuk mempertahankan sekolahnya. Uraian tadi sangatlah menjelaskan bahwasannya tali persaudaraan dating pada momen tertentu kenapa bisa terjadi hal tersebut?. Masalah klasik yang terus terjadi ketika tali persaudaraan dianggap remeh dan menggap bahwa kita sudah mengerti satu sama lain padahal tidak sama sekali. Apakah hal tersebut bisa dikatakan sebagai Ukhuwah ? Jawabannya ya, tetapi ukhuwah yang mereka terapkan adalah Ukhuwah jahiliyah yang lebih mengedepankan golongan tertentu, ataupun suku bahkan kepentingan-kepentingan pribadi.
Beda lagi dengan Ukhkuwah Islamiyah. Kata ukhuwah berakar dari kata kerja akha, misalnya dalam kalimat “akha fulanun shalihan”, (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah Islamiyah bisa di simpulkan adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah. Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan akidah dan syariat Islam. Dan tentu ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dijalankan pada Ukhuwah Islamiyah
Pertama ialah Ta’aruf adalah saling mengenal sesama manusia. Saling mengenal antara kaum muslimin merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah SWT (Q.S. Al Hujurat: 13). Ada pribahasa tak kenal maka ta’aruf , mungkin sangat familiar kata-kata tersebut , dan sangat tidak mungkin apabila ukhuwah terbentuk saat kita belum mengenal siapa teman kita siapa saudara kita. Mengenal disini bukan berarti hanya nama ataupun alamat dan lain-lain. Tetapi lebih kepribadi dan hati saudara atau teman kita. Bahkan dengan Allah SWT.
Lanjut ke tahapan ke dua yaitu tafahum adalah saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta, karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan. Dalam hal ini tafahum sangat berkaitan erat dengan tahapan pertama yaitu Ta’ruf karena apabila kita belum mengenal satu sama lain tentu kitapun belum bisa merasakan apa yang sebenarnya diarasakan oleh saudara kita. Sobat ukhuwah Islamiyah sangat penting untuk kita karena memang begitu banyak ukhuwah yang terjalin dikalangan remaja saat ini hanya memberikan kesesatan satu sama lain. Bukankah sahabat bisa saling melengkapi, bisa saling menjaga dan saling menasihati dan memberikan kebaikan diantara kita. Mulai dari diri sendiri kita ajak sahabat-sahabat kita untuk memulai Ukhuwah Islamiyah, jangan mau terpedaya oleh budaya-budaya barat yang sebenarnya kita tidak mengerti dan hanya berpendapat bahwa itu keren dan lain-lain. Tak ada yang keren untuk saat ini kecuali kita berpedoman kepada Al-quran dan tuntunan Rasulullah SAW.