Sudah berapa banyak mungkin ratusan ribuan, bahkan jutaan hingga milyaran. Kata cinta terlontar dari bibir manusia yang rapuh. Dari mulai presiden hingga pengamen, kaum agamis bahkan atheis pun semua berkata cinta, cinta dan cinta. Akan tetapi tentu berbeda konteks, arti dan makna dari tiap2 person tersebut dalam berbicara mengenai cinta. Seolah-olah dunia ini menjadi bising karena bunyi dari kata cinta tersebut.
“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Maaf,Apakah ini dengan akh nana?” hmm…sebuah pertanyaan dari akun facebook yang sama sekali tak ku kenali. “Ya, maaf apa kita saling kenal atau pernah bertemu?”,aku balas dengan rasa penasaran yang masih menggelayuti perasaanku “akh , ana mei,masih ingat?Ana mencari akh di fb sudah lama, ana insyalloh masih ingat betul wajah akh nana. Makanya ana memberanikan diri bertanya. Betulkah akh yang pernah ana kenal”. "Subhanalloh, begitulah teknologi terkadang memang berguna"pikirku.”Ya, Alhamdulillah saya masih ingat. Apa kabar mei?” Tanyaku.
8 Hari kemudian
Cuaca hari inipun masih sama dengan hari kemarin, hujan. Hmmm… enaknya ngapain nih kalo lagi kaya gini ya?oh, I have the great idea, of course tidurlah yang enakmah. Jam sudah menunjukan hamper jam 2 siang, namun karena cuaca yang mendung seharian jadi seperti baru subuh suasananya. Aku pun langsung meluncuk ke kasurku yang setia menemani tiap malam, namun kali ini ia harus menemaniku siang hari.Huft, Selamat tidur, Bismillah….
Oleh : Habiburahman El Sirazhy
Tuhan
Pagi ini kami ingin sekolah
Kami rindu pada madrasah kami yang indah
Kami rindu pada cerita Lubna dan Antarah
Tentu juga Sirah Rasulillah
Pagi ini kami ingin secuil roti
Kami ingin sepotong keju
Setetes susu