Syukuri Sajalah Yang Ada
Setalah lulus SMA saya ingin kuliah disana, saya ingin kuliah disitu, saya ingin kerja saja, saya ingin ini itu. Mungkin itu harapan2 anda ketika lulus SMA dan berada di bangku SMA. Perjalanan hidup membawa ada kepada realita bermasyarakat, apa yang kita bayangkan, kita harapkan kadang kala tidak sesuai dengan kondisi yang ada. Akhirnya banyak teman-teman yang begitu mendambakan, dan mengimpikan2 harapan dan cita2 ketika SMA begitu kecewa dengan apa yang sudah ada di depan mata. Mungkin karena tidak lulus SNMPTN kah, UMB Kah, SIMAK kah dan permasalahan2 internal yang melibatkan kontak kejiwaan.
Mungkin ada beberapa opsi yang sebenrnya teman-teman harus lakukan ketika teman-teman sudah berani untuk membuat harapan dan cita-cita. Jangan sampai cita-cita dan harapan teman2 hanya sebagai formalitas imajinasi saja. Sejatinya manusia perlu mempunyai planning kehidupan, agenda keseharian yang nantinya membuat aktivtas kita terjadwal sehingga tidak ada lagi kesemwarutan hidup. Tidak hanya itu dalam berani untuk bercita-cita tentu juga harus punya pilihan (opsi) fungsi dari opsi ini tersebut agar kita bisa menerima kenyataan yang nantinya akan kita jalanin. suka atau tidak suka kita harus suka, karena itulah kehidupan
Masalah yang sring terjadi pada diri kita adalah kita kurang mensyukuri nikmat yang Allah berikan, kita terlalu sering mengeluh, kita terlalu sering meminta banyak tetapi memberi jarang. Nyatanya Allah SWT selalu memberikan apa yang kita tidak minta sebelumnya, dan selalu memberikan apa yang kita damba2kan. Sekarang agama anda Islam, memangnya anda sudah meminta sejak masih di dalam kandungan. Inilah bentuk" ketolollan" kita , ketika kita hanya melihat suatu masalah hanya dari satu sisi saja. Coba anda lihat sekali lagi ketika anda tertimpa masalah, atau tidak diterima di universitas yang anda dambakan, ataupun tidak kuliah. Untuk yang tertimpa masalah silahkan and lihat berapa juta manusia yang tertimpa masalah namun mereka begitu tegar untuk menghadapinya, dan berapa juta manusia pula yang terkena masalah namun tenggelam akibat msalahnya. dari kedua potret tersebut harusnya kita bisa menilai bahwasannya sangat beruntunglah orang2 yang bisa melewati rintangan masalah yang ia hadapi, karena memang masalah bukan untuk dimsalahkan tetapi diselesaikan dan anggap sebagai rintangan bukan MASALAH.
Bagi yang tidak diterima di universitas yang didambakan, silahkan anda lihat teman-teman anda, apakah sekelas atau satu sekolahan berapa ratus orang yang tidak bisa melanjutkan bangku kuliah karena terbentur oleh masalah biaya, bukan hanya biaya tetapi kondisi fisik juga atau sudah meninggal, silahkan renungi kawan. Yang setelah lulus kerja, terbukti sebagian besar orang yang melanjutkan kuliah dan setelah lulus tujuannya adalah kerja. Namun inilah nikmat Allah yang diberikan kepada anda, anda tidak perlu lagi kuliah karena tanpa kuliahpun anda sudah kerja, bias mengahsilkan uang. Tapi penghasilannya sedikit, tidak masalah sedikit atau banyak yang jelas pekerjaan kita halal, Alhamdulillah kalo sekarang anda sudah kerja karena khususnya di Indonesia tingkat pengangguran dari tahun ketahun makin bertambah, ekonomi makin mningkat dan kebutuhan harus terpenuhi. Mau tidak mau kita harus berpenghasilan sesuai dengan kondisi sekarang, cukup tidak cukup harus kita cukup2in, karena cukup atau tidaknya pengahsilan kita tergantung sesuai dengan kebutuhan dan penguluaran yang kita lakukan. Dan sekali lagi sykuri sajalah apa yang ada, karena dengan begitu kita bisa menghormati dan mencintai hidup, dan hidup pun akan menghormati kalian dan cintapun akan mencintai kalian.
Hanya Allah yang tahu...
Mungkin ada beberapa opsi yang sebenrnya teman-teman harus lakukan ketika teman-teman sudah berani untuk membuat harapan dan cita-cita. Jangan sampai cita-cita dan harapan teman2 hanya sebagai formalitas imajinasi saja. Sejatinya manusia perlu mempunyai planning kehidupan, agenda keseharian yang nantinya membuat aktivtas kita terjadwal sehingga tidak ada lagi kesemwarutan hidup. Tidak hanya itu dalam berani untuk bercita-cita tentu juga harus punya pilihan (opsi) fungsi dari opsi ini tersebut agar kita bisa menerima kenyataan yang nantinya akan kita jalanin. suka atau tidak suka kita harus suka, karena itulah kehidupan
Masalah yang sring terjadi pada diri kita adalah kita kurang mensyukuri nikmat yang Allah berikan, kita terlalu sering mengeluh, kita terlalu sering meminta banyak tetapi memberi jarang. Nyatanya Allah SWT selalu memberikan apa yang kita tidak minta sebelumnya, dan selalu memberikan apa yang kita damba2kan. Sekarang agama anda Islam, memangnya anda sudah meminta sejak masih di dalam kandungan. Inilah bentuk" ketolollan" kita , ketika kita hanya melihat suatu masalah hanya dari satu sisi saja. Coba anda lihat sekali lagi ketika anda tertimpa masalah, atau tidak diterima di universitas yang anda dambakan, ataupun tidak kuliah. Untuk yang tertimpa masalah silahkan and lihat berapa juta manusia yang tertimpa masalah namun mereka begitu tegar untuk menghadapinya, dan berapa juta manusia pula yang terkena masalah namun tenggelam akibat msalahnya. dari kedua potret tersebut harusnya kita bisa menilai bahwasannya sangat beruntunglah orang2 yang bisa melewati rintangan masalah yang ia hadapi, karena memang masalah bukan untuk dimsalahkan tetapi diselesaikan dan anggap sebagai rintangan bukan MASALAH.
Bagi yang tidak diterima di universitas yang didambakan, silahkan anda lihat teman-teman anda, apakah sekelas atau satu sekolahan berapa ratus orang yang tidak bisa melanjutkan bangku kuliah karena terbentur oleh masalah biaya, bukan hanya biaya tetapi kondisi fisik juga atau sudah meninggal, silahkan renungi kawan. Yang setelah lulus kerja, terbukti sebagian besar orang yang melanjutkan kuliah dan setelah lulus tujuannya adalah kerja. Namun inilah nikmat Allah yang diberikan kepada anda, anda tidak perlu lagi kuliah karena tanpa kuliahpun anda sudah kerja, bias mengahsilkan uang. Tapi penghasilannya sedikit, tidak masalah sedikit atau banyak yang jelas pekerjaan kita halal, Alhamdulillah kalo sekarang anda sudah kerja karena khususnya di Indonesia tingkat pengangguran dari tahun ketahun makin bertambah, ekonomi makin mningkat dan kebutuhan harus terpenuhi. Mau tidak mau kita harus berpenghasilan sesuai dengan kondisi sekarang, cukup tidak cukup harus kita cukup2in, karena cukup atau tidaknya pengahsilan kita tergantung sesuai dengan kebutuhan dan penguluaran yang kita lakukan. Dan sekali lagi sykuri sajalah apa yang ada, karena dengan begitu kita bisa menghormati dan mencintai hidup, dan hidup pun akan menghormati kalian dan cintapun akan mencintai kalian.
Hanya Allah yang tahu...
0 comments