Mendayung Perahu Ikhlas
Jika kemarin ada tulisan kawan saya "Obat Terkahir Itu Bernama Ikhlas" sekarang saya ingin publish postingan Istri dari kawan saya ini. Sebuah kisah nyata yang mungkin jarang kita temui atau bahkan jika kita berada di posisi beliau mungkin kita tidak sanggup menghadapinya. Seperti biasa agar tidak berlama-lama silahkan di baca...
Kemarin suami saya sudah menulis sepenggal kisahnya disini, dan saya terharu sekali banyak yang mendoakan. Hari ini izinkan saya untuk berbagi juga pada teman-teman.
19 Desember 2011, RS.Mutiara Bunda - Obstetrics and Gynecology
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...” (QS Al Baqarah:286)
Saat itu usia saya 19 tahun, dan harus menerima kenyataan bahwa saya terlahir sebagai perempuan yang tidak memiliki rahim. Iya, rahim saya tidak tumbuh dengan sempurna seperti perempuan-perempuan lain sebagaimana mestinya.
Berkali-kali saya menenangkan Mamah yang menangis diruangan dokter, setelah mendengar penjelasan dari hasil pemeriksaan saya di RSCM tentang mengapa sampai saat itu saya belum kunjung datang bulan layaknya anak perempuan seusia saya. Saya tidak mau terlihat lemah di depan Mamah. Walaupun jauh di dalam hati rasanya hancur. Perempuan mana yang tidak sakit dinyatakan tidak akan pernah bisa mengandung dan melahirkan.
Tapi sungguh penjelasan dokter selanjutnya membantu Mamah untuk sedikit tenang juga menyejukkan hati, “Ini bukan tentang salah siapa, ini tentang takdir Allah. Memang sedikit yang memiliki kasus seperti anak ibu, satu banding sekian ribu wanita di dunia. Dan Allah memilih anak ibu sebagai salah satunya karena Allah yakin anak ibu mampu. Mungkin dibalik kekurangannya masih banyak kelebihan yang Allah kasih. Harus percaya juga sama yang namanya keajaiban bu, percaya sama Kun Fayakun-nya Allah..”
Ahh, saya harus banyak berterimakasih pada dr.Junita..
16 Januari 2012, UjianMu duhai Rabbi..
“ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum datang kepada mu (cobaan sebagaimana apa yg diderita, orang-orang terdahulu sebelum kamu ? Mereka ditimpa kesengsaraan, kemelaratan, dan mereka digoncangkan (dgn berbagai cobaan) sehingga Rasul dan org2 yg beriman bersamanya berkata, ‘Kapankah datang pertolongan Allah ?’. Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat..” (QS Al-Baqarah: 214).
“kenapa harus saya Tuhan ?”
Adalah pertanyaan menyesakkan dada yang pada awalnya sering sekali saya ucapkan ketika berdoa. Hingga lama kelamaan saya sadar, harusnya ujian ini jd ladang untuk saya agar lebih dekat denganNya.
Saya mencoba melupakan hal ini dengan banyak menyibukkan diri di kegiatan dan aktivitas sosial. Karena dari semenjak sekolah saya memang senang berorganisasi. Berharap dapat melupakan “dia” juga yang telah memutuskan mundur ketika mengetahui keadaan saya.
“ Yakinkan hatiku ya Rabbi, bahwa derita dunia selalu memiliki batas, dan aku harus terus bersabar. Semoga Engkau memberikan keajaiban Mu untuk ku..”
15 September 2012, dilamar oleh laki-laki luar biasa
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqon: 74)
Semakin percaya bahwa Allah memang benar-benar pembuat skenario paling baik. DIA memberikan kekurangan sekaligus seseorang yang siap menerima. Sungguh Allah tidak membiarkan saya sendiri.
Jangan tanya perjuangan saya dan Aa untuk bisa seyakin ini. Jangan tanya bagaimana tumpahnya air mata kami ketika sama-sama menjelaskan keadaan saya kepada ibunya. Kami memang sudah dekat selama 4 tahun. Sempat sama-sama mundur perlahan dan membiarkan Aa mencari perempuan lain yang jauh lebih sempurna dibanding saya. 8 bulan tanpa komunikasi, hari ini Allah memantapkan hatinya dan keluarganya untuk datang melamar saya. Sungguh Allah Maha Pembolak-balik hati setiap manusia.
2 November 2012, Dan Arsy-Nya pun berguncang
“Pada Jum’at ini, kami berbisik lirih padaMu Tuhan.. Meminta rasa ikhlas atas takdir yang telah Engkau tetapkan..”
Jum’at siang terbaik bagi kami. Jangan bayangkan pesta pernikahan mewah dengan janur, tenda, prasmanan dan pelaminan yang indah pada pernikahan kami. Jauh sekali dari hal itu. Jum’at siang setelah melaksanakan solat jum’at, kami melaksanakan akad nikah dengan sederhana sekali bahkan tanpa pelaminan. Hanya mengundang keluarga dan kerabat dekat. Karena bukan pestanya yang kami harapkan, tapi keberkahannya. Ditambah juga dengan modal kami yang seadanya..:D
MENUJU 2 TAHUN MENJADI ISTRIMU..
” maafkan bila ku tak sempurna.. cinta ini tak mungkin ku cegah..” – Rossa, Ayat2 Cinta
Aku memuji Engkau ya Allah.. terimakasih untuk banyak kesempurnaan dalam hidup saya. Kesempurnaan itu dilengkapi dengan penerimaan yang baik dari Ibu dan adik-adik suami. Yang tentunya sekarang jadi Ibu dan adik-adik saya juga. Mimih luar biasa baiknya kepada saya. Gambaran seorang mertua cerewet, tukang ngatur, suka ikut campur rumah tangga anak seperti yang sering saya dengar selama ini, tidak ada padanya. Mimih dan anak-anaknya tulus menerima saya. Rasanya tidak berlebihan ketika melihat suami tertidur di samping saya, dalam hati sering berkata “ yang dilahirkan mimih ini manusia atau malaikat ya Allah..”
Usia pernikahan kami mungkin masih sangat muda, jauh belum seberapa cobaan-cobaan yang dialami seperti pada masing-masing orang tua kami. Tapi kami berharap kekuatan ini tetap sama, bahkan bertambah. Ikhlas ini senantiasa ada sepanjang hembusan nafas.
Biarlah sekarang kami sibuk dengan memfokuskan diri pada yayasan yatim dhuafa yang sedang kami rintis bersama dan dibantu beberapa teman dekat juga. Alhamdulillah anak asuh kami sudah 10, semoga terus bertambah..
Semoga Allah juga masih berkenan memberikan keajaibanNya agar saya mampu mengandung dan melahirkan. Mengizinkan ada janin yang bergerak, tumbuh dan berkembang dalam rahim sendiri.. semoga ya Allah..
Aku percaya setiap takdir yang Allah berikan itu baikHanya saja tinggal bagaimana cara manusia menerimanyadengan ikhlas dan bersyukur, atau memaki dan kufur
Aku percaya setiap manusia terlahir istimewa
Dengan keterbatasan yang dia punya, begitu banyak kebaikan yang dia terima
Aku percaya derita dunia selalu memiliki batas
Bukan ketidaksempurnaan diri yang aku takutkanjustru ketidaksempurnaan iman yang aku khawatirkan
Aku percaya setiap ujian sudah diukur dengan sempurna
Allah Maha Kuasa Maha pengabul setiap doa
Serperti terkabulnya doa Nabi Zakaria
Aku percaya karena kita memulai semua ini dengan Bissmillah
Berbekal keyakinan hanya kepada Allah
Aa.. Kita mampu Insya Allah..
[ 10 April 2014, di kamar biru ]
- Wanita berselimut Ibra -
1 comments
Subhanallah...Smoga ALLAH memberikan berkah yang melimpah untuk keluarga mba :)
BalasHapus