Usilin Temen Yuk!

By 14.41


oleh : Yuni Astuti

Ini adalah pengalaman yang sering saya alami. Diisengin lewat teknologi. Contohnya SMS. Ini yang paling sering, dan pelakunya bisa dengan tenangnya mengirim pesan-pesan sekehendak hatinya tanpa peduli keadaan orang yang dikerjai. Memang sih, rasanya seneng banget bisa "bohong" dan kita tahu secara sepihak. Maksudnya, orang yang kita kerjai itu tidak tahu siapa kita atau tahu kita dengan data berbeda.

Mulai dari cara yang murahan seperti, hai cewek…boleh kenalan gak???

Sampai yang bergaya misterius dengan sms2 aneh yang terkadang membuat si penerima sms itu penasaran. Siapa sih nih orang?

Apalagi kalau isi SMSnya puisi2 yang bisa bikin akhwat klepek-klepek. Secara…akhwat kan suka yang lembut2, hehehe… termasuk lelembut??? ketawa

Saya sering mengalaminya. Kalau sms-nya Cuma hai cewe, hai manis, hai cantik, atau.. heili….gukgukguk… hehehe, itu sih kagak ngaruh….ketahuan banget isengnya… tapi kalo yang rada aneh, pernah juga saya dapatkan. Tiba-tiba ada sms yang isinya tanpa permisi langsung curhat tentang hidupnya, bahwa dia malu akan masa lalunya, bahwa hidup ini hanya sandiwara, dsb kata-kata bijak lainnya. Seolah tahu kalau saya suka puisi, maka isi sms-nya berupa kata-kata puitis yang tak merayu. Bahkan lebih banyak bercerita tentang takdir, hidup, dosa, mati, dsb…

Jelas ini bikin saya penasaran, apalagi dengan gaya misteriusnya, dia bilang, kamu gak perlu tahu siapa saya. Hwaduh..! ini orang, apa maunya sih? Mending kalo smsnya biasa aja, nah ini aneh. Datang tak diminta, perginya gak dianter. Haha, jelangkung….

Intinya, sms misterius atau apapun istilahnya, bisa bikin bete abizzz… lha, itu kan mengganggu aktivitas. Lagi asik belajar, tiba2 teror dateng, huaaa langsung gak konsen. Lagi nunggu sms penting, tiba-tiba misalnya malah muncul sms aneh. Waaa…menyebalkan! Sementara si pengirim tadi malah ketawa-ketiwi sambil memandangi balasan sms, siapa kamu? Lalu dengan ketawa juga dia akan balas, seseorang, atau, kamu gak perlu tahu…

Yah, memang ashoy banget ngerjain orang. Pengalaman SMA nih, waktu masih bandel, hehehe, pernah sms temen dan mengaku bahwa saya adalah cowo yang disukai sama temenku itu. Isi smsnya hai, hari ini kamu cantik sekali dengan kerudung coklat kamu.. saya ketawa dalam hati waktu liat dia heboh membaca sms itu sambil larak-lirik ke cowo yang dia suka, yang jelas kagak ngeh apa2, lha wong bukan dia yang sms. Sampe akhirnya, tuh cewe nanya langsung ke cowo itu, apa maksudnya..? lha, si cowo gak tahu apa2 dunx…

Yang pasti, saya puas banget bisa membego-begoin dia. Seneng rasanya bisa ketawa2 melihat kepenasarannya. Hehe… badung banget! Jangan ditiru ya temen2…



Please deh, gak ada yang lebih penting apa????

Yaph. Ini buat orang2 yang suka usil. Eh, jangan salah lho, ada juga ikhwan/akhwat yang katanya sudah soleh/solehah, usil sama temen2nya. Entah dengan alasan iseng, menunjukkan rasa sayang, kasih kejutan atau apalah.. yang jelas orang2 kek gini ada.. ya, saya dulu pernah kek gitu. Hihi…malu sekali… dan kapooooookkkk!!!

Tapi, yang perlu kita pertanyakan, apa gak ada kerjaan lain apa? Yang lebih penting? Yang membawa manfaat? Yang bisa membawa kebaikan buat orang lain?? Gak sekedar memuaskan hasrat iseng kita??? Emang sih, sekarang teknologi udah canggih banget, sms jadi favorit. Apalagi kalo sms-nya murah atau malah gratis, rasanya makin kuatlah keinginan untuk iseng itu.

Sedangkan waktu terus berlari meninggalkan kita. Waktu gak akan sejenakpun menunggu kita. Kalau bukan kita yang mengejarnya, ya kita akan ditinggalkannya. Ia semakin menjauh… benarlah kata imam al-Ghazali bahwa hal terjauh adalah masa lalu…

Kita juga gak tahu kapan kita meninggal. Siapa tahu Izrail datang ketika kita sedang mengerjai temen kita. Dan kita belum sempat meminta maaf karena sudah "zhalim" padanya. Betapa nanti segala perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban kelak…

Aduh, kalau inget keisengan2 saya, rasanya saya gak ingin melakukan itu. Gak ada gunanya! Hanya ketawa ketiwi saat akhirnya ketahuan kalau temen kita berhasil dikerjai. Tega banget ya kita? Padahal kita ini katanya sih pengemban dakwah…?

Saya jadi malu, karena pernah membuat teman saya marah. Meski akhirnya setelah itu, kami menjadi semakin akrab.. Oh, saya tak mau mengulangi lagi keisengan itu. Makanya kalau sekarang ada yang iseng, mungkin itu balasan atas perbuatan iseng saya dahulu. Kalau sekarang saya penasaran, berarti teman saya dulu juga demikian. Kalau sekarang hati saya sakit waktu tahu bahwa sahabat saya mengakui perbuatannya, maka begitu pula keadaan sahabat yang pernah saya sakiti…

Bagaimana dengan saudara2 kita, yang hidupnya untuk islam? Jangankan sempat sms aneh2, bahkan untuk mempertahankan sejengkal tanahnya saja ia harus berhadapan dengan senapan serdadu musuh. Jangankan untuk tertawa melihat temannya dijailin, bahkan untuk menjaga agar jilbab dan kerudungnya tetap dipakainya, ia harus melawan aparat yang siap sedia membakar jilbab dan kerudungnya. Masya Allah. . .

Lalu, kita yang masih nyaman di sini, makan tidur enak. Kita yang mengaku pengemban dakwah, dengan gelar al-akh atau al-ukh, masih pantas melakukan keisengan2 hanya untuk membuat teman kita penasaran? Apa pantas kita menghabiskan waktu luang dengan ketawa-ketiwi sms aneh2 betujuan agar teman kita bingung memikirkan isi sms yang seperti terror baginya itu.


Masihkah???

Mungkin ada sebagian temen2 yang menganggapi, ah, kayak gitu aja jadi masalah. Kayak gitu aja pake bawa2 musuh2 islam. . . santai ajah. . .

Hoi, kagak zaman kek gitu!! Salah2 malah menimbulkan fitnah… ayolah kita kembalikan teknologi sesuai fungsinya. Buat telpon atau sms, ya untuk kepentingan yang bukan buat kepentingan usil.

Atau masih ada yang bandel? Ya gpp, tapi kalau pengemban dakwahnya seperti itu, gimana pengikutnya ya?? Maka, teman2, berhentilah jika sampai sekarang masih ada yang jadi "aktivis sms usil". Dengan alasan apapun.

Ya, semoga teman2 tidak seperti itu. Semoga kita bisa menjaga diri dari segala perbuatan yang sia-sia. Amin…

Akhirnya, tulisan ini dibuat untuk berbagi pengalaman, dan memuhasabahi diri sendiri. semoga ada manfaatnya…


Wallahu a'lam bi ash shawab…

You Might Also Like

0 comments