Menyapa Pengeluh Ibu Kota

By 21.52

Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972).



Nama Jakarta digunakan sejak masa penjajahan Jepang tahun 1942, untuk menyebut wilayah bekas Gemeente Batavia yang diresmikan pemerintah Hindia Belanda tahun 1905.[8] Nama ini dianggap sebagai kependekan dari kata Jayakarta (Dewanagari जयकृत), yang diberikan oleh orang-orang Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) setelah menyerang dan menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai "kota kemenangan" atau "kota kejayaan", namun sejatinya artinya ialah "kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha".

Berbicara jakarta maka terniang di otak kita, kota yang banyak memberikan harapan bagi masyarakat Indonesia. Kemewahan dan menjadi center bisnis Indonesia. Menjadikan jakarta menjadi favorit bagi para pencari kerja. Sangat beralasan jika banyak orang merajut impian di kota ini. Juga banyak pula alasan mengapa Ibu Kota tidak pernah kehabisan topik untuk di perbicangkan. Jakarta yang macetlah, tidak aman, banjir, panas, dan begitu banyak komentar dari para pengeluh-pengeluh yang hidup di jakarta. Yang lebih disayangkan lagi adalah diantara mereka para pengeluh yang begitu semangat “mengutuk” Jakarta, tak ada satupun diantara mereka memberikan solusi yang konkrit akan permasalahan Jakarta.

Ciri para pengeluh Jakarta
Contoh pengeluh egoistis dan egosentris, mereka mencari makan di Jakarta. Meraup apa yang bisa di raup dari Ibu kota. Tetapi tidak jarang kita melihat orang-orang yang mencari nafkah di Jakarta namun justru banyak mengeluh dengan keadaan. Mungkin lebih bermanfaat jika komentar-komentar mereka dibarengi dengan sebuah solusi sayangnya tidak! Pengeluh biasanya lebih senang memperkeruh suasana tanpa ada action dan empaty dari hatinya untuk memperbaiki sebuah keadaan.

Sikap pesismis menjadi ciri kedua para pengeluh Jakarta, ketiga adalah Merasa tidak puas apa yang tidak ia dapat di Jakarta. Hal ini lagi-lagi menjadi sebuah alasan bagi para pengeluh untuk mengeluh ria di Ibukota tercinta. Dengan kata lain para pengeluh khususnya yang kronis akan selalu menyalahkan dan bahkan memarahi pihak lain sebagai refleksi kekurang-puasannya.

Apa yang kau berikan untuk Jakarta?

Apa arti sebuah lilin dalam kehidupan? Mungkin ini terlalu dipertanyakan. Sebab, lilin hanya sebuah benda kecil. Kegunaannya baru Nampak ketika lampu listrik di rumah kita padam. Tapi, lilin adalah cahaya. Dan cahaya merupakan sebentuk materi. Kebalikannya adalah gelap. Yang terakhir ini bukan materi. Ia tidak memiliki daya. Ia adalah keadaan hampa cahaya. Karena itu, meskipun kecil, lilin selalu dapat mengusir gelap.

“ Jakarta tidak pernah butuh seorang pengeluh, tetapi Ibukota lebih butuh pemimpi yang berjuang mencapai cita-citanya sampai mati”
Ketimbang kita mengeluh tentu hal yang lebih baik dilakukan adalah berfikir bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah yang ada Ibu kota ini. Sejatinya kita  mengetahui bahwa dari tahun ke tahun macet di Jakarta semakin meningkat polusi semakin menebar, cuacupun terus bertambah panas. Semua adalah beberapa masalah dari sekian ribu masalah yang ada di Ibu Kota.

Dari sedikit yang sudah dijabarkan, tentu tidak ada yang bisa kita selesaikan dengan sebuah kutukan. Sama seperti sebuah ratapan yang ada pada musibah. Sebab kedua tindakan itu tidak menunjukan sikap positif dalam menghadapi realita. Bukan  lebih baik menyalakan sebatang lilin daripada mengutuk kegelapan? . Maka kenapa kita tidak berfikir untuk terus memperbaiki Jakarta ketimbang terus mengeluh.

You Might Also Like

1 comments

  1. kunjungan malam dan kunjungan perdana...izin follow dan komentar ya..d tunggu juga lho folloe dan komentar baliknya d http://jagadkawula.blogspot.com/

    salam persahabatan, doa saya sukses selalu untuk anda ^_^

    BalasHapus