Pribahasa :Sekali Nge Gas 4 Gedung Terlampaui

By 23.32 ,

Akhirnya setelah sekian lama saya coba ngeblog lagi, walaupun blog sudah mulai banyak sarang laba-labanya hehehe...

Senin pagi ini cuacanya cukup mendung tetapi jadwal wawancara masih tetap berlanjut. Dalam agenda pembuatan buku 25 Tokoh Indonesia Bicara Pendidikan. Ada beberapa list tokoh yang harus saya kirimkan surat permohonan wawancara, diantaranya Mahfudz MD, Tifatul Sembiring, M Nuh, dan Terkakhir Pangkostrad. Karena kantor mereka berdekatan didaerah jalan merdeka maka merekalah yang saya segerakan memberikan surat permohonan wawancara. Walaupun sebenarnya masih ada surat untuk lainnya yang saya tinggalkan seperti Bj. Habibi dan  Sandiaga Uno.

Ada hal menarik yang saya dapatkan dari momen ini, awal perjalanan saya dari Bekasi Utara di Villa Mutiara Gading, menuju kantor Kemendikbud. Perjalanan sekitar 2 jam karena ditambah macet, genangan air,hujan,berteduh terus kehujanan lagi untuk sampai ketujuan. Bertepatan hari itu pula sang Menteri tidak ada dikantor, maka saya alihkan surat melalui staffnya. Cukup ramah walaupun tampang saya kurang meyakinkan, pertama saya dikira mengirim undangan acara salah satu kampus. Tetapi setelah saya jelaskan bahwa saya meminta kata sambutan bapak menteri Pendidikan dan Budaya di buku 25 Tokoh dan memberikan surat serta dummynya staff ahli menteri menyambut dengan positif.

Hanya 15 menit saya berada di Gedung Menteri Pendidikan saya beralih ke Kominfo yang ini sebenanrnya sudah tidak asing lagi, dalam gedung ada beberapa nama yang saya kenal sekaligus saya pura-pura kenal dengan nama tersebut. Dia salah satu staff ahli menteri juga, diparkiran motor sampai masuk gedung kalo ditanya mau ketemu siapa, saya selalu bilang mau ketemu fullan...  alhasil saya disambut cukup baik sampai depan ruangan staff ahli tersebut. Surat wawancara saya serahkan kepada penjaga ruangan tersebut, hanya sekitar 5 menit saya naik lift turun lift, dan keluar untuk melanjuti perjalanan ke gedung sebelah.

Mahkamah Konsitusi,melihat Gedungnya untuk anak pesisir seperti saya cukup membuat canggung. Saya belum pernah masuk kesana seumur hidup sekali masuk hanya untuk mengirim surat, pembelajaran yang paling utama adalah jangan tertipu oleh gedung yang mewah. Ternyata di dalamnya biasa-biasa saja. Untuk mengirim surat wawancara disanapun cukup mudah karena tersedia resepsionis untuk menampung surat-surat yang masuk di Mahkamah Konsitusi. Cuma sekitar 6 menit saya dalam gedung lanjut lagi ke tokoh selanjutnya.

 Setelah menyambangi 3 gedung selama seharian saya lanjutkan kembali ke Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau disingkat Kostrad jadi incaran saya untuk diwawancarai. Pangkalannya depan stasiun gambir letaknya tidak jauh dari gedung yang sebelumnya saya datangi. Yang perlu diketahui adalah untuk masuk kedalam apabila membawa sepeda motor, jangan sekali-kali lewat depan karena pasti akan dicegat oleh penjaga bersenjata. Hal itu pernah saya alami ketika saya coba masuk lewat pintu gerbang depan, walaupun saya sudah jalan dan menaruh motor di depan tetap penjaga TNI bersenjata tersebut mencegat saya masuk. Jaket, Handphone semua bersih di amankan. Kali ini benar-benar takut, tampangnya cukup serem, untuk menjelaskan saya ingin mengirimkan surat permohonan wawancara kepada Kepala Pangkostrad cukup gemeteran. Karena tadi diawal sudah dikasih shock terapi dari penjaga gerbang depan. Alhamdulillah setelah mengikuti proses mereka, hanya sekitar 15 menit saya menunggu didepan gerbang (gak boleh masuk) akhirnya surat diterima.

Karena sudah malam nanti saya  lanjut ceritanya reaksi setelah saya ngirim surat ke 4 Gedung ini.

You Might Also Like

0 comments