Kenangan Busway Bagian Ke-4 (Selesai)

By 09.48

“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Maaf,Apakah ini dengan akh nana?” hmm…sebuah pertanyaan dari akun facebook yang sama sekali tak ku kenali. “Ya, maaf apa kita saling kenal atau pernah bertemu?”,aku balas dengan rasa penasaran yang masih menggelayuti perasaanku “akh , ana mei,masih ingat?Ana mencari akh di fb sudah lama, ana insyalloh masih ingat betul wajah akh nana. Makanya ana memberanikan diri bertanya. Betulkah akh yang pernah ana kenal”. "Subhanalloh, begitulah teknologi terkadang memang berguna"pikirku.”Ya, Alhamdulillah saya masih ingat. Apa kabar mei?” Tanyaku.


**********************************************
25 Maret 2011
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, Ana Memanjatkan puji Syukur kehadirat Illahi Rabbi karena dipertemukan kembali dengan saudara ana yang sudah lama tak terdengar kabar beritanya. Subhanalloh Ya RAbb.
Sebelumnya ana minta maaf, Jika surat ini mengganggu kesibukan antum. Namun, memang sangat kebetulan sekali ana menemukan antum disaat yang tepat.

Setelah Lebih dari setahun yang lalu kita tidak pernah tahu atau tidak pernah berkomunikasi lagi, karena memang kita tidak diperbolehkan seperti itu. Akh, Sekarang ana tinggal menetap di [Menyebutkan tempat],bersama si mbok. Alhamdulillah si mbok mengangkat ana sebagai anaknya sendiri. Tidak ada perbedaan sikapnya antara ana dan anaknya.Semuanya sama. Ana pun sekarang sudah liqo seperti yang antum arahkan waktu itu, Alhamdulillah ana sekarang sudah sedikit memahami islam. Murrobiah ana pun sangat baik sekali, beliau tak pernah mengeluhkan sedikitpun kerewelan ana sejak ana ngaji dengan beliau. Ana pun sudah belajar bagaimana memakai pakaian yang baik seperti yang pernah antum katakan waktu itu. Subhanalloh benar kata antum,beginilah nikmatnya jadi muslimah.Alhamdulillah
Sejak ana masuk islam, ana mencoba mengajak teman-teman ana yang lain dan Alhamdulillah sudah 3 orang yang akhirnya memeluk islam. Namun, ana sangat sedih, karena keluarga ana sendiri tidak ada satupun yang mau mengerti. Papah dan Mamah sudah meninggal, Kokoh semuanya menetap di singapure. Semoga Alloh membukakan pintu Hidayah-Nya dan mengampuni dosa kedua orang tua ana,amin….

Aktifitas ana sekarang Alhamdulillah sudah jalan seperti biasanya. Ana meneruskan usahanya si mbok berjualan nasi uduk dan goreng-gorengan, jika dilihat dari penghasilan jelas sangat jauh berbeda dengan penghasilan ana dulu. Namun, ana saat ini lebih bahagia dari pada dahulu dan ana tidak pernah merasakan kekurangan.Alhamdulillah…

Oy, akh.antum sekarang masih di Jakarta kan?Ana bener-bener berharap antum bias kesini tanggal [menyebutkan tanggal] besok. Insyalloh, ana akan menikah. Minggu lalu ketika Liqo Murobbiah ana mengatakan bahwa ada ikhwan yang hendak menikahi ana.Ana ta’aruf dan bismillah setelah istikharah ana terima pinangannya. Beliau seorang aktivis juga lulusan [menyebutkan lembaga],asli aceh.Tadinya ana sempat berpikir apa ada ikhwan yang mau menikahi seorang wanita yang berumur 27 tahun, ternyata ada Alhamdulillah. Beliau usianya memang 3 tahun dibawah ana, tapi komitmennya insyalloh tak perlu diragukan, setidaknya itu menurut murrobiah ana. Beliau belum bekerja, tapi ana tetap menerimanya karena ana yakin setiap orang sudah memiliki rejekinya masing-masing.
Jadi ana sangat berharap antum bias hadir, ana ingin perkenalkan antum dengan si mbok dan dengan suami ana, insyalloh jika Alloh menghendaki.

Ya akh, ana sangat berharap antum bias dating.
Mungkin demikian, yang ana bias sampaikan. Sekali lagi ana benar-benar berharap antum bias dating. Afwan jika antum merasa terganggu dengan surat ini. Salam dengan istri antum, anaknya lucu. Heu…

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dari saudaramu
Khadijah Zahra Al-Humaira


Selesai


************************************************** **********************
Subhanalloh,Begitulah hidup. Tak bisa sedikitpun kita memperkirakan apa yang akan terjadi esok atau tahun depaan. Semuanya berjalan begitu saja, namun kita harus meyakini bahwa itu semua telah diatur oleh Sang Pencipta, Alloh. Tak ada satu daunpun yang jatuh tanpa pengaturan dari Alloh. Begitupun dengan saudara kita ini, tak pernah menyangka jika beliau akan seperti saat ini. Terimakasih, telah mengijinkanku untuk menuliskan kisah mu. Untuk pembelajaran kami, yang terkadang lebih lalai dengan perintah Alloh dibanding dengan sudara kami yang menjadi Mualaf sepertimu. Teruslah berjuang kawan, perjalanan ini belum usai. Sampai raga meregang nyawa, kita harus tetap berjuang. Apapun yang terjadi, Kini dan Nanti. Kepada Pembaca, maaf jika ada salah. Maklum baru belajar nulis jadi kata2nya acak-acakan.^_^^_^

Semoga engkau membacanya ukhti, ini Kado kecil dariku untukmu semoga pernikahanmu dipenuhi keberkahan.Amin...

You Might Also Like

0 comments