Kenangan Halte Busway 2 Tahun Lalu

By 20.46

Udara Jakarta seperti biasanya panas dan berdebu. Sekitarku pun sepertinya merasakan hal yang sama denganku, Panas, pengap, beuh pokonya parah banget deh siang ini. Sampai rasanya tenggorokan kering kerontang bagai kemarau panjang menyapu dedaunan. Pulang kuliah aku sempatkan duduk di terowongan busway sambil melepas lelah setelah hampir lebih 1 jam ngantri dihalte harmoni, yah begitulah busway transportasi paling”membanggakan” dijakarta. Sambil duduk ku beli minuman ringan yang namanya sudah tak asing ditelinga, produk UNILEVER alias Yahudi, biasanya aku mikir-mikir dulu kalo mau beli ni produk tapi berhubung keadaan memaksa yah akhirnya kubeli juga. Alhamdulillah, sedikit fresh ke badan,pikiran n yang penting tenggorokan ku sudah tak kering lagi.

Sambil minum kunikmati pemandangan “indah” di terowongan busway itu, kolam ikan “hias” dengan air yang sangat “jenih” dan “bersih”, sampai tak kusadari datang serombongan orang-orang dengan pakaian khas eksekutif, setelan jas,dasi dan tak lupa sepatu pentopel mengkilap yang “nempel” dikaki. 3 orang laki-laki putih bersih dengan postur tubuh tegak dan ada seorang wanita berambut panjang, putih bersih memakai pakaian khas wanita kantoran. Jas mini, rok mini, sepatu hak tinggi menarik perhatian orang-orang yang berada diterowongan busway saat itu, tak terkecuali aku. 3 orang laki-laki yang bersamanya masuk ke toilet sedangkan ia menunggu diluar dan gawatnya duduk tepat disampingku “hmm…kurang ajar” pikirku reflex. tak lama, 3 orang temannya muncul dari toilet dan “eh mei gw mau  ke BNI dulu ya, lu tunggu disini aja dulu. Soalnya gw kasian ama lu, panas banget nih” begitu kira-kira kata salah seorang dari mereka. “yaudah sono lu, tapi nanti kalo nanti lu lama gw mau langsung chao(mungkin artinya ”pulang” kali)”.jawab wanita yang di panggil mei tersebut “ok” jawab temen2nya sambil memeberi isyrat pake jempol tangan.

Tadinya mau agak lamaan istirahat tapi berhubung ada wanita yang satu ini yaudah akupun siap-siap chao. Baru saja aku masukan buku yang sedari tadi kubaca karena ku mau langsung pulang ada suara yang tak asing lagi yang itu adalah sebuah pertanyaan untukku “anda muslim?”,mei bertanya padaku. Aku terdiam dan tak langsung menjawab pertanyaannya, khawatir pertanyaan itu bukan untukku.Untuk meyakinkannya akhirnya aku balik bertnya”maaf, anda Tanya saya atau” “ya saya bertanya kepada anda” mei memotong pembicaraanku “Alhamdulillah saya muslim,anda?”aku balik bertanya “saya nasrani”jawabanya. Akhirnya terjadilah dialog puanjang antara kami, kurang lebih gini;

M: Saya ingin bertanya keanda lebih jauh, boleh?
A: Tergantung seberapa penting pertanyaan itu harus saya jawab
M: saya ingin menanyakan soal islam, boleh?
A: (Setelah berpikir sebentar akhrnya ku jawab) “Tafadhol”
M: Maaf???!!!
A: Emm..maksud saya Silahkan (jadi reflex jawab pake tafadhol hehe….)
M: Saya ingin bertanya, KEnapa seorang muslim begitu bangga dengan agamanya???
A: Ya karena kami muslim, kami punya agama. Jadi kalo dalam beragama saja kita tidak bangga lalu bagaimana mungkin kita bisa menjalankan tugas2 dalam agama tersebut (aku mencoba menjawab dengan bahasa yang dia mengerti)
M: oh gitu,Anda sendiri bagaimana?
A: Apa pertanyaan itu masih harus saya jawab??(aku balik bertanya)
M: baik saya mengerti,MEngapa anda memilih islam?apakah hanya kerna anda dilahirkan dalam keluarga muslim?
A: Karena islam adalah agama yang diridhoi oleh Alloh dan agama yang benar
M: Maksud anda??
A: Karena dalam Al-qur’an kitab suci kami telah dijelaskan demikian
M: Berarti menurut Al-qur’an anda agama kami tidak benar???
A: Jika saya jawab ya, kenapa memang??
M: Jika begitu menurut kitab suci kami pun agama kami paling benar dan agama anda salah. Bagaima jika seperti itu?
A: (menghela nafas panjang) Baiklah kalo begitu silahkan tanyakan tentang agama islam, dan akan saya jawab menggunakan kitab suci anda (jawabanku kali ini sepertinya membuat dia agak kaget, kulihat ekspresi itu dari wajahnya)
M: Memangnya anda hafal kitab suci kami?sedangkan kami saja tidak hafal
A:  (Aku tersenyum)
M: kenapa hanya tersenyum???
A: Boleh saya bertanya pada anda?
M: Boleh
A: Siapa Tuhan anda sebenarnya?
M: Yesus
A: dari mana anda dapat keterangan itu?
M: ya dari kitab kami lah

A: jika begitu, bisakah anda menjelaskn tentang “ELI ELI LAMA SABAKHTANI” dalam kitab suci anda?
M: (Dia terdiam) Justru itu saya ingin bertnya pada anda tentang banyak hal sekarang
A: Yasudah silahkan(Kulihat raut wajahnya yang mulai penasaran)
M: Sebenarnya begini, sudah lama saya mengamati islam dan ingin belajar lebih banyak tentangnya, namun saya malu
A: yasudah silahkan ditanyakan, waktu saya tak banyak (So iye kaya orang sibuk aja, padahal ^_^)
M: Saya ingin bertanya soal wanita dalam islam, kenapa wanita dalam islam katanya wajib memakai sarung dikepalanya?
A: Sarung??Hehe…mungkin maksud anda jilbab. Ya karena agama kami mengharuskan demikian
M: sampai tingkat apa?
A: maksudnya??
M: maksudnya, apakah harus atau boleh juga tak memakai?
A: WAJIB, lebih tinggi dari harus
M: Coba anda lihat sekarang disini, saya yakin wanita yang sekaranag ada disini kebnyakan adalah muslim, lalu kenapa mereka tidak memakai sarung eh apa tadi maaf lupa?
A: (Sejujurnya aku agak kesulitan menjawab yang satu ini) Mungkin karena mereka belum memahami urgensinya memakai jilbab, atau mereka tidak belajar untuk memahami urgensinya
M: berarti mereka berdosa?
A: Wallahu A’lam
M: apa itu?
A: Hanya Alloh yang tahu
M:  Pacar anda bagaimana apakah memakai jilbab juga?
A: Maaf saya tidak berpacaran
M: Loh bagaimana anda bisa mendapat istri jika tak berpacaran?
A: Saya percaya bahwa setiap org sudah memiliki jodohnya masing2
M: Loh ko bisa begitu?Memangnya islam melarangnya ya?
A: Bukan hanya melarangnya, tapi juga mengharamkannya
M: Seram sekali ya islam. Aturannya ketat seperti itu
A: Memang tujuan pacaran apa?Ada gunanya ga?
M: Ada lah, kan buat saling kenal mengenal trus nanti nikah
A: Ga Seru kalo gitu mah, pernah dengar “pertemuan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda”
M: ya, lalu apa hubungannya?
A: Klo anda sudah sering ketemu, jalan bareng atau lain2nya berarti malam pertama anda nantinya sudah tidak menggoda atau sudah hambar. Udah saling kenal sih, jadi ga aneh lagi
M: Benar juga ya kata anda.Jadi kurang berkesan ya. Hmm…walaupun saya bingung tapi yasudahlah

Tak terasa sudah hamper 1 jam kami ngobrol ngalur ngidul (tapi insyalloh manfaat si ), sedangkan teman si mei ini lom datang juga, sedangkan aku tak tahu apa maksud dan tujuan Mrs.Mei ini Menanyakan soal agama Islam. Rasa penasaran berkecamuk (hmm….agaknya kata “BERKECAMUK” ini sedikit berlebihan, tapi yasudahlah) didalam diriku. But aku mencoba positif thinking saja, dengan harapan siapa tahu aja dia mau belajar islam Karena ingin masuk islam. Amin…..

You Might Also Like

0 comments